Entri Populer

Selasa, 23 November 2010

JURNAL KHUSUS

JURNAL KHUSUS

A. Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal Khusus adalah jurnal yang dibuat sesuai dengan jenisnya.

B. Jenis - Jenis Jurnal Khusus

• Jurnal Pembelian
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit.
• Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal yang dibuat untuk mencatat seluruh pengeluaran uang tunai.
• Jurnal Penjualan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit.
• Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal yang dibuat untuk mencatat seluruh penerimaan uang tunai.
• Jurnal Umum
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak bisa dicatat pada jurnal - jurnal di atas, seperti retur pembelian dan retur penjualan.

C. Manfaat Jurnal Khusus

1. Mempermudah Pembagian Pekerjaan
Karena jurnal khusus dicatat sesuai jenisnya, maka hal ini dapat mempermudah pembagian pekerjaan.
2. Memudahkan Pemindahbukuan Ke Akun Buku Besar
Karena pemindahbukuan dilakukan secara kolektif, maka hal ini mempermudah dalam pengisisan buku besar.
3. Memungkinkan Pengendalian Intern Yang Lebih Baik
Dengan menentukan orang yang menangani jurnal khusus, maka hal ini mempermudah pengendalian Intern.

D. Perbedaan Jurnal Khusus dan Jurnal Umum

I. Jurnal Umum

a) Bentuk
Jurnal Umum kolomnya terdiri dari : tanggal, akun / keterangan, referensi, dan jumlah.
b) Pencatatan
Semua transaksi hanya dicatat dalam 1 jurnal.
c) Pemindahan Pada Akun
Pemindahan pada akun dilakukan setiap ada transaksi.
d) Penggunaan
Jurnal Umum digunakan pada perusahaan dagang berskala kecil.

II. Jurnal Khusus

a) Bentuk
Bentuknya disesuaikan dengan jenis jurnal khusus yang bersangkutan.
b) Pencatatan
Transaksi pencatatannya disesuaikan dengan jenis jurnal khusus.
c) Pemindahan Akun
Pemindahbukuan jurnal khusus kea kun buku besar dilakukan secara berkala. Contoh : 1 x sebulan.
d) Penggunaan
Jurnal Khusus digunakan pada perusahaan dagang dan perusahaan besar lainnya.

Selasa, 16 November 2010

Perusahaan Dagang

Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melaku pengolahan lagi.

Karakterisktik Perusahaan Dagang

Perusahaan Dagang mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Perusahaan Dagang menawarkan produk yang jelas wujudnya.
2. Dalam perusahaan Dagang, laba diperoleh dari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan.
3. Kegiatan usahanya adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu.
4. Menggunakan akun persediaan barang dagang, yang terdiri dari persediaan awal dan persediaan akhir.
5. Mempunyai perhitungan harga pokok penjualan.

Akun - Akun Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang mempunyai akun-akun yang tidak dijumpai dalam jenis perusahaan lain, yaitu sebagai berikut :

1. Akun Persediaan Barang Dagang, akun ini digunakan untuk mencatat jumlah persediaan barang dagang.
2. Akun Pembelian, akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang.
3. Akun Retur Pembelian dan Pengurangan Harga, akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi pengembalian barang dagang yang telah dibeli dan pengurangan harga atas pengembalian barang tersebut.
4. Akun Potongan Pembelian, akun ini digunakan untuk mencatat transaksi potongan penjualan.
5. Akun Beban Angkut Pembelian, akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi pembayaran biaya angkut barang dagang yang dibeli.
6. Akun Penjualan, akun ini digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang.
7. Akun Retur Penjualan dan Pengurangan Harga, akun ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual.
8. Akun Potongan Penjualan, akun ini digunakan untuk mencatat transaksi potongan penjualan.

Sumber Penyusunan Laporan Keuangan

Pada dasanya, Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang sama dengan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Sumber penyusunan laporan keuangan pada perusahaan jasa meiputi Jurnal, Buku Besar, Buku Besar Pembantu, Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian dan Neraca Lajur.

Syarat Pembayaran

Transaksi yang terjadi dalam Prusahaan Dagang kadang ilakukan secara kredit. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal mengenai syarat pembayaran berikut ini :

1. Pembayaran Di Muka, artinya pembeli membayar terlebih dahulu sebelum barang diterima.
2. Cash On Delivery, artinya bila pembeli membaya barang pada saat barang tersebut dikirimkan ke tempat pembeli / diterima di tempat pembeli.
3. Pembayaran Kontan / tunai, artinya pembeli langsung membayar barang pada saat barang diterima.
4. Pembayaran Sesudah Barang Diterima, artinya pembeli membayar dalam jangka waktu tertentu sesudah barang itrma. Dalam system pmbayaran seperti ini, biasanya dijumpai syarat-syarat pembayaran berikut ini :

a.) 2/10, n/30 artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur. Tetapi apabila dibayar dalam jangka waktu 10 hari, maka akan memperoleh potongan sebesar 2 %.
b.) n/30 artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur.
c.) End Of Month ( EOM ) artinya pembayaran harus dilkukan paling lambat akhir bulan.
d.) 2/10, EOM artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan dan tidak ada potongan.
e.) Received Of Goods ( ROG ) atinya pembayaran dilakukan setelah barang diterima atau pembayaran terhitung dari tanggal penerimaan barang.

Syarat – Syarat Penyerahan Barang

Syarat-syarat penyerahan barang adalah syarat yang menjelaskan tentang pihak yang menanggung biaya angkut dan resiko atas barang dagangan tersebut, mulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli. Syarat penyerahan barang yang biasa kita jumpai adalah seperti berikut :

1. Free On Board Shipping Point ( FOB Shipping Point )
Dalam syarat ini, semua beban dan resiko atas barang menjadi tanggungan pembeli sejak barang keluar dari gudang penjual.

2. Free On Board Destinatin Point ( FOB Destination Point ) tau Cost and Freight
Dalam syarat ini, semua beban dan resiko menjadi tanggungan penjual sampai barang tersebut masuk ke gudang pembeli.

Senin, 15 November 2010

Lingkungan

Pemanasan Global & Kerusakan Lingkungan

Secara umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik parameternya, seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi.. Bagaimana terjadinya pemanasan global sebab adanya efek rumah kaca yang berlebihan (lebih dari kondisi normal) di atmosfer bumi, sebagai akibat terganggunya komposisi gas-gas rumah kaca (GRK) utama seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) di atmosfer. Ketika pancaran/radiasi dari matahari yang berupa sinar tampak atau gelombang pendek memasuki atmosfer, beberapa bagian dari sinar tersebut direfleksikan atau dipantulkan kembali oleh awan-awan dan debu-debu yang terdapat di angkasa, sebagian lainnya diteruskan ke arah permukaan daratan. Dari radiasi yang langsung menuju ke permukaan daratan sebagian diserap oleh bumi, tetapi bagian lainnya “dipantulkan” kembali ke angkasa oleh es, salju, air, dan permukaan-permukaan reflektif bumi lainnya. Proses pancaran sinar matahari dari angkasa menembus atmosfer sampai menuju permukaan bumi hingga dapat kita rasakan suhu bumi menjadi hangat disebut efek rumah kaca (ERK) Tanpa ada efek rumah kaca di sistem ikim bumi, maka bumi menjadi tidak layak dihuni karena suhu bumi terlalu rendah (minus). Istilah efek rumah kaca, diambil dari cara tanam yang digunakan para petani di daerah iklim sedang (negara yang memiliki empat musim). Para petani biasa menanam sayuran atau bunga di dalam rumah kaca untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat. Kenapa menggunakan kaca/bahan yang bening? Karena sifat materinya yang dapat tertembus sinar matahari. Dari sinar yang masuk tersebut, akan dipantulkan kembali oleh benda/permukaan dalam rumah kaca, ketika dipantulkan sinar itu berubah menjadi energi panas yang berupa sinar inframerah, selanjutnya energi panas tersebut terperangkap dalam rumah kaca. Demikian pula halnya salah satu fungsi atmosfer bumi kita seperti rumak kaca tersebut. Dari penjelasan di atas dapat kita mengerti bagaimana mekanisme terjadinya efek rumah kaca di bumi. Lalu bagaimana keterkaitan antara efek rumah kaca, pemanasan global dan perubahan iklim? Secara sederhana dijelaskan sebagai berikut sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, sinar tampak adalah gelombang pendek, setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas (sinar inframerah), yang kita rasakan. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya (komposisinya berlebihan). Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan http://climatechange.menlh.go.id - Climate Change - Indonesia Powered by Mambo Open Source Generated: 3 February, 2009, 10:12 karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.


Sumber : http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1864662-pemanasan-global-kerusakan-lingkungan/

Selasa, 09 November 2010

PERUSAHAAN JASA

PERUSAHAAN JASA

Perusahaan Jasa ( Service Company ) adalah perusahaan yang memberikan (menjual) jasa dengan menerima sejumlah pembayaran tertentu.

PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI

Siklus Akuntansi adalah seluruh rangkaian kegiatan akuntansi dalam satu periode akuntansi, dimulai dari neraca saldo awal periode sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan neraca saldo awal periode selanjutnya.

PROSES KEGIATAN AKUNTANSI

1. Proses Identifikasi / Analisis Bukti Transaksi

Setiap bukti transaksi harus dianalisa terlebih dahulu pengaruh transasksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan, serta pengaruh terhadap ketentuan perpajakan. Apakahg transaksi tersebut merupakan objek pajak atau bukan.

2. Proses Pencatatan Jurnal Transaksi

Proses pencatatan dimulai dengan langkah memindahkan saldo-saldo perkiraan neraca saldo periode sebelumnya ke dalam masing-masing perkiraan buku besar. Setelah transaksi dianalisis, langkah selanjutnya adalah melakukan pencaatatan jurnal transaksi, baik ke dalam jurnal umum maupun ke dalam jurnal khusus.

3. Proses Penggolongan ke Dalam Perkiraan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.

Proses penggolongan ini dilakukan setelah seluruh jurnal transaksi selesai dibuat, dengan cara memindahkan masing-masing perkiraan jurnal transaksi ke dalam perkiraan buku besar yang sesuai. Pemindahan ini dikenal dengan istilah “Posting” ke buku besar dan buku besar pembantu. Setelah semua jurnal transaksi dilakukan posting, maka selanjutnya adalah kegiatan menutup buku besar dan buku besar pembantu.

4. Proses Peringkasan

Proses peringkasan dimulai dari :

a.) Penyussunan Neraca Saldo ( Trial Balance )

Setelah semua perkiraan buku besar ditutup, maka saldo akhir masing-masing perkiraan buku besar dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut dengan Neraca Saldo. Saldo-saldo perkiraan buku besar yang menempati lajur debet dan lajur kredit dalam neraca saldo harus memiliki jumlah yang sama ( seimbang / balance ). Jika hasilnya tidak imbang, berarti ada kesalahan dalam memindahkan angka saldo atau salah masuk perkiraan, sehingga perlu ditelusuri sebabnya dan dilakukan perbaikan.



b.) Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian ( Adjustment )

Langkah berikutnya adalah membuat ayat jurnal penyesuaian terhadap beberapa transaksi. Penjelasan mengenai jurnal penyesuaian ada dalam bagian tersendiri.

c.) Menyusun Neraca Lajur ( Worksheet )

Neraca Lajur adalah daftar yang memiliki namyak lajur yang dibuat secara sistematis yang berguna sebagai alat bantu dalam menyusun laporan keuangan.

5. Proses Penyajian Laporan Keuangan ( Financial Statement )

Setelah menyelesaikan neraca lajur, selanjutnya adalah menyiapkan bentuk / format laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporang Perubahan Modal dan Neraca. Kemudian memindahkan angka-angka neraca lajur ke dalam masing-masing Laporan. Dimulai dari penyusunan Laporan Laba Reugi ssehingga menghasilkan angka Laba atau rugi operasi, kemudian angka tersebut dimasukkan ke dalam Laporan Perubahan Modal sehingga menghasilkan osisi modal akhir, dan angka modal akhir ini dimasukkan ke dalam neraca. Indikasi bahwa proses pemindahan dan penyusunan ini berjalan benar adalah nampak jumlah aktiva sama dengan jumlah kewajiban ditambah dengan jumlah modal. Dengan kata lain jumlah debet neraca harus sama seperti jumlah kredit neraca.

6. Proses Persiapan Kegiatan Akuntansi Periode Selanjutnya

Setelah tersusunnya Laporan Keuangan, maka langkah selanjutnya adalah proses mempersiapkan data atau bahan untuk kegiatan akuntansi periode berikutnya. Proses ini dimulai dari :

a.) Membuat Jurnal Penutup ( Closing Journal )

Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup semua perkiraan “Pendapatan” dan perkiraan “Biaya”, yang merupakan kelompok perkiraan laba rugi atau nominal, Jurnal Penutup dibuat pada setiap akhir periode setelah Laporan Keuangan selesai.

b.) Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ( Adjusting Trial Balance )

Langkah selanjutnya adalah melakukan posting semua Jurnal Penutup ke dalam perkiraan buku besar yang sesuai dan kemudian menutup kembali perkiraan buku besar. Hasil proses ini menghasilkan semua perkiraan pendapatan dan biaya menunjukkan saldo nol, sedangkan angka perkiraan Aktiva, Kewajiban dan Modal menunjukkan jumlah yang sama seperti angka Laporan Neraca. Dengan demikian pada awal periode akuntansi berikutnya tidak ada saldo perkiraan Pendapatan dan Biaya ( Laba Rugi ), dan yang diperbolehkan hanya saldo perkiraan Neraca saja.

c.) Membuat Jurnal Penyesuaian Kembali / Pembalik
( Reversing Journal )

Jurnal Penyesuaian Kembali adalah jurnal penyesuaian yang dibuat padaa awal periode akuntansi yang bertujuan untuk menyesuaikan kembali atau membalik beberapa Jurnal Penyesuaian ( Adjustment ) yang telah dibuat pada periode sebelumnya. Perkiraan - perkiraan jurnal penyesuaian yang perlu dibalik adalah berkaitan dengan biaya yang masih harus ibayar ( Accrued Expenses ) dan Pendapatan Yang Masih Harus Diterima ( Unread Income ). Adapaun tujuan jurnal penyesuaian kembali adalah agar memudahkan pem buatan jurnal transaksi pada periode selanjutnya dan menjaga prinsip konsistensi dalam membuat jurnal.

d.) Menyusun Neraca Saldo Awal Periode

Sebelum memulai kegiatan akuntansi, lakukan posting Jurnal Penyesuaian Kembali ke dalam perkiraan buku besar yang sesuai dan menutup kembali perkiraan buku besar tersebut. Dari saldo buku besar setelah penutupan kemudian disusun suatu neraca saldo awal periode. Neraca Saldo ini merupakan acuan pembukuan periode berjalan.

Senin, 08 November 2010

Pencemaran Air Dan Efek Terhadap Kesehatan

Pencemaran Air Dan Efek Terhadap Kesehatan

Pencemaran air saat ini sudah sangat memprihatinkan. Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa, limbah dari rumah tangga, pabrik, dan industri telah menyumbangkan pencemaran air. Limbah yang berasal dari rumah tangga antara lain bersumber dari detergent, sampah sisa makanan dll. Yang paling parah adalah limbah dari pabrik dan industri. Jika tidak diolah terlebih dahulu, dampaknya sangat buruk terhadap air. Banyak kasus pencemaran air yang bisa berakibat keracunan hingga kematian.

Dari pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran air, contohnya adalah pemakaian obat kimia yang berlebihan. Pestisida, herbisida dan fungisida akan larut ke air dan menyebabkan pencemaran air. Dengan mengetahui efek negatif dari bahan kimia pertanian itu, maka pencemaran bisa dikurangi. Kondisi kebersihan air diperparah dengan makin menipisnya tanaman. Fungsi tanaman adalah menahan air dan mampu menyerap racun dari air.

Secara umum bahan pencemar air dapat dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu biologis, kimia dan fisik. Pencemaran ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Kita sering mendengar berita adanya keracunan dan kematian karena air yang tercemar ini. Efek yang paling ringan adalah penyakit kulit. Gejala yang lain adalah gangguan pada ginjal, kanker, saraf pusat dll. Berikut adalah berbagai bahan pencemar air dan efeknya terhadap kesehatan.

Biologis: bakteri dan virus
Efek kesehatan: mual, muntaber,pusing dan gangguan pencernaan

Kimiawi: limbah pabrik, racun pestisida, racun herbisida, getah, detergent
Efek kesehatan: penyakit ginjal, gangguan sistem saraf pusat, kanker, hepatitis, rusaknya sel darah merah, gangguan pembuangan air seni, terganggunya sistem penceranaan dan metabolisme

Fisik: asbestos, plastik, kaleng, sampah organik, besi
Efek kesehatan: kanker, penyakit kulit (panu, kadas, gatal, bisul dll), keracunan, gangguan sistem saraf pusat, ginjal dan sistem metabolisme

Sangat berbahaya jika kita tidak menyadari bahaya dari bahan pencemar air tersebut. Sudah saatnya kita memperhatikan bahan pencemar air dengan pengolahan air terbaik yaitu sistem reverse osmosis atau reverse osmosis system. Kelebihan dari sistem reverese osmosis adalah mempu menghilangkan semua bahan pencemar air tersebut. Marilah tingkatkan kesehatan kita dengan konsumsi air minum dari produk reverse osmosis baik reverse osmosis rumah tangga atau reverse osmosis komersial atau reverse osmosis industri.


Sumber : http://osmosis-reverse.blogspot.com/2010/02/pencemaran-air-dan-efek-terhadap.html

Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku

Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku
Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Seperti pada tumbuhan lumut, daur perkembangbiakan tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan menggunakan rizom atau pertunasan dan secara seksual terjadi secara pergiliran keturunan antara dua generasi.
Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku terjadi secara bergantian antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit adalah tumbuhan paku itu sendiri, yaitu tumbuhan paku (sporofit) yang menghasilkan spora. Tumbuhan paku (sporofit) dapat tumbuh dan bertunas melakukan perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang
dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat yang sesuai akan berkembang menjadi protalium. Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku. Protalium berumur lebih pendek daripada sporofit. Protalium berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya dengan rizoid. Protalium akan berkembang menjadi anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Pembuahan hanya berlangsung jika ada air. Peleburan sperma
dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang diploid. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora. Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga berulang siklus pergiliran keturunan.
Kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae) mempunyai spora dengan sifat-sifat yang sama dan setelah berkecambah, menghasilkan protalium yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis paku yang menghasilkan spora yang sama besar dan berumah satu disebut dengan paku homospor atau isospor. Akan tetapi, pada tumbuhan paku lainnya,
seperti Selaginellales dan Hydropteridales, protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua yang disebut dengan paku heterospor. Pemisahan jenis kelamin telah terjadi sejak pembentukan spora, selain berbeda jenis kelamin, ukuran juga berbeda. Ada yang berukuran besar dan mengandung banyak cadangan makanan yang disebut makrospora atau megaspora yang terbentuk dalam makrosporangium. Jika berkecambah,
akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung arkegonium yang disebut makroprotalium atau protalium betina. Yang berukuran kecil dinamakan mikrospora yang terbentuk dalam mikrosporangium. Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung anteridium yang disebut mikroprotalium atau protalium jantan.



Sumber : http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2052206-cara-berkembang-biak-tumbuhan-paku/